Perawatan Medis nyeri haid



Perawatan Medis nyeri haid adalah perawatan yang ditangani oleh dokter atau tenaga ahli kesehatan. Perawatan medis ini akan dilakukan dalam beberapa tahap. Baca terlebih dulu pemeriksaan nyeri haid

A.    Diagnosis Banding

Diagnosis Banding nyeri haid
Diagnosis banding yang paling  penting dari dismenorea primer adalah dismenorea sekunder. Dugaan lainnya yang juga perlu diwaspadai antara lain :Secondary dysnienorrhea karena endometriosis (dismenorea yang disebabkan karena endometri Osis)
1.      Neoplasma ovarium (keganasan di sel telur)
2.      Peritonitis (radang dan membran atau selaput pembatas perut dan semua organ dalam)
3.      Pregnancy (kehamilan)
4.      Ectopic pregnancy (kehamilan ektopik)
5.      Urinary tract infections (infeksi saluran kemih)
6.      Uterine neo plasm (tumor di rahim)
7.      Endometriosis (pernah disebut penyakit wasir)
8.      Aborsi (keguguran)
9.      Inflammatory Bowel Disease (penyakit usus)
10.  Irritable Bowel Syndrome (kumpulan gejala usus)
11.  Ovarian cysts (kista indung telur)
12.  Pelvic Inflammatory Disease (penyakit panggul)
B.     Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan Laboratorium nyeri haid
1.      Tidak ada tes spesifik untuk diagnosis dismenorea primer. Diagnosis akan ditegakkan berdasarkan klinical findings (penemuan Minis oleh dokter).
2.      Pemeriksaan berikut ini dapat dilakukan untuk menyingkirkan penyebab organik dismenorea
a.       Cervical culture (kultur serviks) untuk menyingkirkan sexually transmitted diseases (penyakit menular seksual).
b.      Hitung leukosit untuk menyrngkirkan infeksi.
c.       Kadar human chorionic gonadotro pin (HCG) untuk menyingkirkan dugaan atau kemungkinan kehamilan ektopik. HCG merupakan hormon yang dikeluarkan (diekskresikan) selama perkembangan embrio atau janin. HCG merupakan hormon glikoprotein dimer yang disintesis dan disekresi oleh plasenta yang tersusun dari 92 sub unit alfa asam yang serupa dengan hormon pituitari.
d.      Sedimentation rate (rerata sedimentasi)
e.       Cancer antigen 125 (CA-125) assay ini memiliki nilai klinis yang terbatas dalam mengevaluasi wanita dengan dismenorea karena nilai prediktif negatifnya yang relatif rendah.
C.     Imaging Studies (Pemeriksaan Pencitraan)

Pemeriksaan Pencitraan

1.      Noninvasive studies meliputi abdomiric transvaginal ultrasound. (Studi yang lebih intensive lainnya, misalnya: hysterosalpingography terkadang diperlukan).
2.      Pelvic ultrasound scan diindikasikan untuk mengevaluasi keadaan seperti ectopic pregnancy, dan ovarian cysts, fibroids, serta intrauterine contraceptive devices. Ini merupakan tes yang memiliki sensitivitas tinggi untuk mendeteksi massa pada pelvis.
3.      Hysterosalpingoqram digunakan untuk menyingkirkan dugaan polip endometrium, iciomyoma, dan abnormalitas kongenitcil pada uterus.
4.      Intravenous pyelograms diindikasikan jika uterine malformation dikonfirmasikan sebagai penyebab atau kontributor untuk dismenorea.

0 Response to "Perawatan Medis nyeri haid "

Posting Komentar