Penyebab Nyeri Haid Dismenorea Primer and Sekunder


Secara umum, penyebab nyeri haid terjadi akibat kontraksi distritmik miometrium yang menampilkan satu gejala atau lebih mulai dari nyeri yang ringan sampai berat di perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spasmodik di sisi medial paha.
 
Riset biologi molekuler terbaru berhasil menemukan kerentanan gen (susceptihily genes), yaitu genotip CYP1A1 Mspl dan Hincil memodifikasi hubungan antara merokok pasif (passive smoking) dan nyeri haid. Berikut adalah penyebab nyeri haid berdasarkan klasifikasinya 

Penyebab Dismenorea Primer 

Penyebab Nyeri Haid Dismenorea

a. Faktor endokirin
Rendahnya kadar progesteron pada akhir fase corpus luteum. Hormon progesteron menghambat atau mencegah kontraktilitas uterus sedangkan hormon estrogen merangsang kontraktilitas uterus. Di sisi lain, endometrium dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin F2 sehingga menyebabkan kontraksi otot-otot polos. Jika kadar prostaglandin yang berlebihan memasuki peredaran darah maka selain dismenorea dapat juga dijumpai efek lainnya seperti nausea (mual), muntah, diarea,  flushing (respons involunter (tak terkontrol) dan sistem saraf yang memicu pelebaran pembuluh kapiler kulit, bisa berupa warna merah atau sensasi panas). Jelaslah bahwa peningkatan kadar prostaglandin memegang peranan penting pada timbulnya dismenorea primer.
b. Kelainan Organik,
Seperti retrofleksia uterus(kelainan letak-arah anatomis rahim), hipoplasia uterus (perkembangan rahim yang tak lengkap), obstruksi kanalis servikalis (sumbatan saluran jalan lahir), mioma submukosa bertangkai (tumor jinak yang terdiri dan jaringan otot), dan polip endometrium.
c. Faktor kejiwaan atau gangguan psikis.
Seperti rasa bersalah, ketakutan seksualitas, takut hamil, hilangnya tempat untuk berteduh, konflik dengan masalah jenis kelaminnya, dan imaturitas (belum mencapai kematangan).
d. Faktor konstitugi, seperti anemia dan penyakit menahun juga dapat mempengaruhi timbu1dismenorea.
e. Faktor alergi. Penyebab alergi adalah toksm haid. Menurut riset, ada hubungan antara dismenoria dengan urtikaria (biduran), migrain, dan asma. 

Penyebab Dismenorea Sekunder 

Penyebab Dismenorea Sekunder

Beberapa penyebab terjadinya dismenorea sekunder antara lain :

a. Intrauterine contraceptive devices (alat kontras dalam rahim)
b. Adenoniyosjs (adanya endometrium selain rahim)
c. Uterine rnyoma (tumor jinak rahim yang terdiri dari jaringan otot), terutama mioma submu (bentuk mioma uteri)
d. Uterine polyps (tumor jinak di rahim) Adhesions (pelekatan)
f.  Stenosis atau striktur serviks, struktur kanalis servikalis, varikosis pelvik, dan adanya AKDR  (Mat Kontrasepsi Dalam Rahim)
g. Ovarian cysts (kista ovarium)
h. Ovarian torsion (sel telur terpuntir atau terpelintir).
i.  Pelvic congestion syndrome (gangguan atau sumbatan di panggul).
j.  Uterine leiomyoma (tumor jinak otot rahim)
k. Mittelschmerz (nyeri saat pertengahan siklus ovulasi)
L. Psychogenic pain (nyeri psikogenik)
m. Endometriosis pelvis (jaringan endometrium yang berada di panggul)
n.  Penyakit radang panggul kronis
o.  Tumor ovarium, polip endometrium
p.  Kelainan letak uterus seperti retrofleksi, hiperantefleksi, dan retrofleksi terfiksasi
q.  Faktor psikis, seperti takut tidak punya keturunan, konflik yang terjadi dengan pasangan, dan gangguan libido
r.  Allen-Masters syndrome (kerusakan lapisan otot di panggul sehingga pergerakan serviks (leher rahim) meningkat abnormal). Sindrom Masters Allen ditandai dengan: nyeri perut bagian bawah yang akut, nyeri saat bersenggama (dyspareuni kelelahan yang sangat (excessive fatigue), nyeri panggul secara umum (general pelvic pain), dan nyeri punggung (backache). Selain itu, dokter juga menjumpai adanya tanda-tanda peradangan lapisan perut (peritoneal inflammation). Semua penderita memiliki riwayat pernah hamil. Dalam literatur, sindrom ini disebut juga dengan istilah  traumatic laceration of uterine support.